Minggu, 25 November 2012

Kurikulum 2013 Diberlakukan Tahun Depan


         Sudah dapat dipastikan, tahun pelajaran 2013/2014 yang akan berlangsung tahun depan, kurikulum pendidikan kita akan berubah. Berbagai alasan atau lebih halusnya pertimbangan diberikan oleh pengambil kebijakan di negeri ini. Mulai dari kurikulum yang lebih berbasis sains, agar up to date dan sebagainya.
Tentunya masih segar dalam ingatan kita pada tahun 2004 pemerintah mengeluarkan kebijakan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Tidak berselang lama pada tahun 2006 diganti dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang masih berlangsung hingga kini. Tampaknya pemerintah tidak mempertimbangkan efek-efek yang terjadi akibat terlalu cepatnya perubahan kurikulum.
Bagi saya pelaku pendidikan di tingkat bawah, tentunya hanya bisa mengikuti kebijakan tersebut. Walaupun sebenarnya dalam hati juga banyak bertanya-tanya. Apa benar kurikulum yang sering berganti ini semata-mata agar lebih berbasis sains dan up to date? Apa mungkin ada “sesuatu” di balik itu? Dan ternyata pertanyaan ini tidak saja ada dalam diri saya. Banyak rekan-rekan guru yang sependapat dengan saya.
Tanda tanya besar yang ada pada diri saya dan beberapa rekan guru memang cukup beralasan. Kadang saat kita sedang berkumpul, sering kita menyinggung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, walaupun perbincangan tersebut diselingi dengan gurauan (tentunya masih ada hubungannya dengan permasalahan pendidikan kita). Tetapi walaupun kelihatannya kurang serius, tetapi saya dapat menyimpulkan bahwa ada pertanyaan yang ada dalam diri saya dan teman-teman yang kurang lebih sama, yaitu mengapa kurikulum sering berganti.
Pernahkah kita bertanya, apakah perubahan kurikulum tersebut karena intervensi asing? Tidak dapat dipungkiri banyak program pendidikan di negeri ini didanai dari dana pinjaman pihak asing. Bukan tidak mungkin, mereka juga punya maksud tertentu dengan dana yang mereka pinjamkan. Bisa saja mereka berdalih untuk kemajuan pendidikan kita, tapi di belakang itu sebenarnya mereka hanya ingin menjerumuskan kita.
Mengapa demikian? Kita tentunya juga mengetahui, bahwa proyek-proyek yang didanai dari pinjaman asing, pelaksanaannya seringkali pada hari efektif sekolah, yang secara langsung ataupun tidak tentunya akan mengganggu proses KBM (walaupun kadangkala kita juga senang untuk mengikuti kegiatan tersebut, heheh....). Kita lihat saja nanti, dengan adanya kurikulum baru, pasti akan banyak diklat, workshop dan sejenisnya yang melibatkan guru, dan mungkin pelaksanaannya akan mengganggu kegiatan KBM di sekolah.
Akibat lain dari pergantian kurikulum ini adalah pemborosan. Dengan kurikulum baru, tentunya buku-buku pelajaran juga baru. Wali murid harus mengeluarkan uang lagi untuk membelinya. Kalau kita ingat zaman kita SMP atau SMA dulu, kita tidak perlu pusing mengeluarkan uang untuk beli buku pelajaran karena kita bisa meminjam buku yang dulu dipakai kakak kelas kita. Sekarang bagaimana? Apalagi ganti kurikulum, ganti tahun pelajaran saja bukunya kadang sudah berbeda.
Yah....sudahlah. Guru dan murid yang terjun langsung dilapangan mungkin dianggap sebagai objek dari kebijakan orang-orang pintar yang katanya tahu seluk beluk pendidikan. Kita hanya bisa sendika dhawuh. Kita siap-siap saja melaksanakan perintah para petinggi negeri ini.
Dan bagi rekan-rekan guru yang ingin tahu draf kurikulum 2013 silahkan download versi Power Point di sini, atau versi PDF di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar